SELAMAT DATANG DI MEDIA INFORMASI UMAT LINGKUNGAN TARSISIUS TAMAN UTARA PAROKI MARIA MARGANINGSIH KALASAN ----> SEMUA INFORMASI TERBARU SELALU AKAN MUNCUL PADA GAMBAR SLIDE UTAMA

Petunjuk Praktis Pencegahan Penyebaran Covid-19 Keuskupan Agung Semarang



(Foto Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko - dok. IG @mgr.robertus.rubiyatmoko)


Yang terkasih para Romo dan seluruh umat di seluruh Keuskupan Agung Semarang.
Berkah Dalem.
Bahaya meluasnya penularan dan penyebaran virus corona menjadi semakin jelas bagi kita semua. Pemerintah pusat dan daerah telah mengambil berbagai kebijakan yang juga perlu kita sikapi dengan serius demi keberhasilan kita mengatasi wabah virus corona ini.
Maka setelah mendengarkan berbagai macam masukan, kembali kita tegaskan beberapa hal yang mesti kita lakukan sebagai upaya kewaspadaan dan langkah antisipatif. Ini semua untuk melindungi kebaikan bersama dan wujud kepedulian kita pada orang lain.

Hal-hal umum yang mesti dilakukan:

  1. Meningkatkan stamina fisik dan kewaspadaan yang dilakukan dengan mengonsumsi asupan makanan yang cukup dan sehat, istirahat cukup, serta olah raga teratur.
  2. Meningkatkan stamina psikis dengan senantiasa menciptakan hati gembira penuh harapan karena percaya akan perlindungan dan penjagaan Tuhan terhadap marabahaya.
  3. Menjaga kebersihan diri dengan membasuh tangan secara berkala dan benar, yakni dengan menggunakan sabun atau cairan/gel pembersih tangan (hand sanitizer);
  4. Mengenakan kain penutup mulut dan hidung (masker), khususnya saat sedang flu/pilek, batuk, dan sakit tenggorokan. Cara batuk yang benar: menutup mulut/hidung dengan lipatan siku bagian dalam, bukan dengan telapak tangan.
  5. Yang sedang sakit demam, flu/pilek, batuk, dan radang tenggorokan disarankan tidak menghadiri termasuk Ekaristi dan ibadat bersama lainnya.
  6. Mengurangi kontak fisik secara langsung dengan orang lain, termasuk bersalaman atau berjabat tangan.
  7. Menghindari atau mengurangi perjumpaan-perjumpaan dengan orang banyak.

Hal-hal khusus yang mesti dilakukan terkait dengan peribadatan:

  1. Mengosongkan air suci di pintu masuk gereja dan menyediakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) sebagai pengganti sementara. Menghormati Tuhan dalam Tabernakel dengan membuat tanda salib.
  2. Meniadakan “salam damai” dalam bentuk salaman atau jabat tangan. “Salam damai” cukup dengan menganggukkan kepala dan tersenyum.
  3. Menerima Komuni dengan tangan yang bersih. Imam dan Prodiakon membersihkan tangan dengan hand sanitizer sebelum dan setelah membagikan Komuni,
  4. Meniadakan “berkat anak” dalam bentuk menyentuh dahi atau kepala. Cukup dengan memberikan berkat di atas kepala, tanpa menyentuhnya.
  5. Kolekte saat perayaan Ekaristi dapat dilakukan dengan menempatkan kotak persembahan di depan pintu masuk atau dengan kantong bertongkat yang diputarkan oleh petugas.
  6. Membersihkan bangku, kursi, microphone dan altar sebelum atau setelah peribadatan.
  7. Pintu dan jendela ruangan dibuka, termasuk ruang ber-AC agar ada aliran udara segar yang akan mengurangi risiko penularan virus.
  8. Buku-buku seperti Kitab Suci, Puji Syukur, dan Madah Bakti tidak disediakan untuk umat. Diharapkan umat membawa sendiri.

Beberapa ketentuan:

  1. Ekaristi mingguan dan harian tetap diadakan, namun secara lebih sederhana guna mengurangi durasi kebersamaan. Sedangkan misa lingkungan dan ujub keluarga/komunitas diselenggarakan sejauh memang masih memungkinkan.
  2. Pertemuan dan acara-acara bersama yang tidak terlalu mendesak dibatalkan atau ditunda pelaksanaannya.
  3. Pelayanan orang sakit, khususnya penerimaan Sakramen pengurapan orang sakit dan “komuni orang sakit” tetap diteruskan. Khusus bagi yang telah dinyatakan positif covid-19, pelaksanaannya mesti mengikuti prosedur yang sudah digariskan oleh dinas kesehatan.
  4. Pemberkatan jenazah tetap dilayani di rumah duka atau di gereja/kapel sesuai dengan tradisi dan kesepakatan. Khusus bagi yang telah dinyatakan positif covid-19, pelaksanaannya mesti mengikuti prosedur yang sudah digariskan oleh dinas kesehatan; dan umat tidak harus melayat.
  5. Misa pembaruan janji imamat dan pemberkatan minyak dilaksanakan di Katedral sesuai dengan rencana, kecuali kemudian ditentukan lain.
  6. Penghormatan salib pada saat ibadat Jumat Agung dilakukan secara sederhana dengan berlutut atau membungkuk di hadapan salib yang telah disediakan, tanpa memegang dan/atau menciumnya.
Semoga Tuhan melindungi dan menjagai kita dari segala bahaya, serta melimpahkan rahmat kesehatan bagi kita semua. Doa saya selalu dan berkah Dalem.

                               Robertus Rubiyatmoko                                
Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang


No comments

Emoticon : :) :( =( ^_^ :D =D |o| @@, ;) :-bd :-d :P :kak:

Powered by Blogger.