Renungan APP Tahun 2022 Minggu II : Yesus Melihat Iman Mereka
Pada Minggu II ini Renungan APP dibawakan oleh Bapak RB Sudadi dan di moderatorin oleh Bapak Stephanus Fendi. Renungan APP diberikan melalui Link melalui Youtube dan bersama sama berbagi bersama melalui WAG Lingkungan.
Pada Renungan Minggu II ini mengambil tema Yesus Melihat Iman Mereka. Berbela Kehidupan : kesehatan dan Penderitaan Sesama.
Dalam pertemuan yang kedua ini, kita diajak untuk *merefleksikan pengalaman sakit dan kehilangan*, baik yang dialami secara pribadi maupun orang-orang yang ada di sekitarnya. Kita juga diajak untuk membangun *kepedulian* terhadap mereka yang sakit dan kehilangan anggota keluarga dan sanak saudaranya sehingga mampu menjadi penyembuh bagi yang sakit, penghibur bagi yang bersusah hati, penolong bagi yang menderita, dan peneguh bagi yang lemah (membangun komunitas pengharapan).
Kita juga diajak *berempati* pada orang-orang yang berduka di masa pandemi. *Empati artinya* kita peduli, turut kehilangan dan turut bersedih. Dengan berempati membuat perasaan kita menjadi peka atas kesulitan orang lain. Atas kepekaan ini, membuat kita jadi lebih menghargai hidup, menghargai kebersamaan dengan orang-orang terkasih, membuat kita jadi lebih merawat diri sendiri dan orang terkasih.
Dalam Renungan yang dibawakan oleh Bapak RB. Sudadi ada beberapa *gagasan pokok* dari bacaan kitab suci:
1. Peristiwa orang lumpuh yang digotong beberapa orang untuk dibawa kepada Yesus merupakan peristiwa yang melahirkan belarasa dan persaudaraan sesama. Keyakinan para orang yang membawa orang lumpuh mampu menumbuhkan semangat belarasa dan pengharapan. Pengalaman membawa orang lumpuh kepada Yesus itu mampu melahirkan sikap senasib, sepenanggungan. Di dalam belarasa itu, mereka memaknai hidup sebagai perjuangan di saat orang terlibat di dalam pengalaman nyata untuk menemukan Allah dan pergulatan untuk mengisi kehidupan.
2. Pengalaman sakit dan kehilangan mesti diterima sebagai bagian dari hidup dan dimaknai dengan kacamata iman. Pengalaman tersebut mesti dimaknai sebagai kekuatan dan dengan melaluinya orang akan disadarkan tentang keterbatasan. Pengalaman sakit, kehilangan, dan derita memang tak dapat ditolak, namun manusia dapat berjuang bersama Tuhan untuk mengatasinya. Berjuang bersama Tuhan berarti ikut bekerja dalam karya keselamatan-Nya, yakni dengan membangun kepedulian terhadap mereka yang sakit dan kehilangan sehingga tercipta komunitas yang berpengharapan dan menyembuhkan.
3. Sebagai murid-murid Kristus, kita semua diutus untuk terlibat dalam karya keselamatan Tuhan. Kita diutus untuk menjadi penyembuh bagi saudara-saudari kita yang kehilangan dan berduka. Semoga kita dapat belajar untuk semakin peka dan berbelarasa dengan sesama untuk peduli mengulurkan tangan.
Umat diajak untuk berbagi pengalaman iman bersama melalu WA grup. *Beberapa yang dapat saya rangkun dari sharing pertemuan APP pada malam hari ini hari ini:*
1. Kelumpuhan Tidak datang tiba-tiba. Hal-hal kecil yg terabaikan, lengah, bisa menjadi kelumpuhan yg fatal, oleh Krnnya masa puasa juga menjadi wadah jaga diri, jaga hati,jaga perbuatan, jaga perasaan orang lain,termasuk orang disamping kita.
2. menjadi refleksi kita semua bahwa kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan tidak harus melihat bahwa kita sudah melebihi dari sesama yang akan kita tolong, akan tetapi melalui kepedulian tersebut Tuhan akan memperkaya kita semua dalam segala hal.
3. Dengan pandemi kita ditantang untuk membuka hati untuk lebih sabar,pasrah,berserah belajar bersyukur,bersaksi,berani menebarkan kasih dgn melihat sanak saudara kita yg lain,sesama,untuk saling bersatu hati membangun pengharapan atas dasar Iman yg sll mengandalkan Yesus
4. Kalau kehilangan itu sdh terjadi. "Jalani saja, selanjutnya 'sumangga Gusti' ".Rasanya percaya bahwa dukungan, pertolongan selalu saja ada. 'orang baik selalu disediakan Tuhan untuk kita'
5. Ketika kita memperoleh cobaan obatnya adalah kekuatan doa
6. Pengalaman iman yang sejati selalu mengajak kita untuk terlibat secara nyata dalam kehidupan se-hari- hari. Pengalaman iman yang sejati menjadikan kita bersemangat mengarungi samudera kehidupan dengan aneka tantangan. Kita bersemangat untuk menghayati iman dalam tindakan dan perilaku kita
Dan *Beberapa point penting sabda Tuhan pada malam hari ini:*
1. Kita sbg makhluk sosial tidak bisa terlepas dari keterlibatan satu sama lain dengan lingkungannya juga
2. Keselamatan datang tidak dengan tiba-tiba tapi perlu proses untuk mencapainya dan tuhan memberi jalan untuk itu
3. Di balik kelemahan dan kekurangan kita ada kekuatan Tuhan melalui pertobatan dan pengampunan
4. Kita tidak boleh khawatir untuk kekurangan bila kita berbagi dengan seseorang yg memerlukan tetapi sebaliknya Tuhan akan memperkaya kita semua
Marilah Bapak Ibu dan adik adik terkasih, melalui Pengalaman iman yang sejati menjadikan kita bersemangat mengarungi samudera kehidupan dengan aneka tantangan. Kita bersemangat untuk menghayati iman dalam tindakan dan perilaku kita. Amin
Berkah Dalem
Leave a Comment